Iqra mulai cerita lagi!


Halo semuaaaa.
Sepertinya sudah lama sekali tidak ngepost disini, sibuk dengan media social lain soalnya  hehe. Bisa dilihat terakhir saya post disini September 2013, hampir 4 tahun sudah, saya sampai lupa cara edit template blog, syukur nggak lupa cara ngetik ya (haha kalau ini nggak mungkin lah, tiap hari ngetik kok). Banyak kejadian, cerita, pengalaman seru yang seharusnya bisa saya tampung disini. Tapi apa daya, namanya juga proses menemukan jati diri, bagi saya sangat susah untuk konsisten dalam satu bidang. Saya tipikal orang yang banyak mau, pengen ini, pengen itu, mau jadi ini, mau jadi itu, tapi sekedar mau buat apa sih tanpa aksi, iya nggak ? Saya pun tidak meliki sesuatu yang benar-benar membuat saya bernafsu untuk mengejarnya, kadang ada timbul sebentar, lalau redup, seringkali seperti itu.


Beberapa hari lalu, abang saya, kakak sepupu lebih tepatnya, menghubungi saya lewat whatsapp. Beliau meminta sata untuk mencarikan domain dan hosting untuk web yang dimiliki. Nah dalam percakapan kami, dia menghimbau saya untuk bisa membuat website sendiri kemudian bercerita, agar orang-orang luar bisa kenal dengan saya, lalu bisa membuat jasa pembuatan website. Sederhana sih, tapi saya langsung kepikiran, yeah coz im the typical of overthinking people! Saya seorang sarjana, sistem computer, tapi saya tidak begitu mahir mendevelope website, bahkan yang sederhana, mungkin anak SMK sekarang sudah lebih jago daripada saya. Tapi bukan saya sekarang tiba-tiba mau banting stir untuk jadi webmaker, webdeveloper or something like that. Sampai saat ini saya lebih cenderung ingin menjadi seorang yang serba bisa. Ya seperti yang saya jelaskan diawal tadi.

Selain itu beberapa minggu yang lalu juga saya silaturahmi di kediaman teman, sudah saya anggap seperti kakak dan salah satu inspirator saya, beliau merantau dari daerah yang sama dengan tempat lahir saya, dan bisa berhasil dengan bisnisnya di tanah rantau. Saya bercerita tentang apa yang sudah saya lalui, tentang gejolak yang ada dalam pikiran saya. Kemudian beliau memberi saran dengan analogi-analogi sederhana tapi sangat mengena. Beliau sangat mengerti keadaan saya karena beliaupun pernah mengalaminya. Saran dari beliau kurang lebih begini “iqra, coba mulai membuat kerangka tentang hal-hal yang iqra lakukan setiap hari, dari sesuatu yang umum, kemudian dicabangkan berdasarkan apa yang iqra sukai, nanti lihat akan mengerucut kemana arahnya, kemungkinan besar itulah jalannya iqra.” Nah seperti itu kurang lebih.

Kesimpulannya untuk saat ini saya harus benar-benar bisa mengenal diri saya dahulu lalu menentukan arahnya, sebelum semuanya terlambat (alah, drama qra!).
Saya berharap dengan sering menulis juga bisa membuat saya menemukan keutuhan untuk meraih apa yang benar-benar saya inginkan.

Nah, sampai sini dulu ya.
Ini saya lampirkan sedikit foto kegiatan selama saya tidak menulis disini.
Foto yang lain bisa dilihat di media social pribadi saya hehe.








Komentar

Adi Pradana mengatakan…
Salam kenal mas. Smg ttp smangat ngeblog